Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Darurat Plastik dan Idhul Adha sepanjang Zaman

Oleh Ahmad zia Khakim, S.H
(Rektor Darwis University)

Indonesia menjadi negara terbesar ke-2 di dunia yang membuang sampah plastik ke lautan. Konsumsi plastik di Indonesia per kapita sudah mencapai 17 kilogram per tahun dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 6-7 persen per tahun. “Sampah plastik ini dapat berubah menjadi mikroplastik yang dapat terapung di lautan dengan ukuran lebih kecil dari 1 mikron, sumber penelitian Kimia LIPI,
Bahan ini menjadi berbahaya bila masuk ke dalam rantai makanan melalui ikan, biota laut, hingga masuk ke dalam tubuh manusia. Selama ini, kata Agus, plastik banyak membantu kehidupan manusia menjadi lebih praktis, karena sifatnya yang lebih ringan, awet dan murah dibandingkan dengan kayu, kertas ataupun logam.


Namun penggunaan plastik yang berlebihan, misalnya untuk kemasan pangan, peralatan rumah tangga ataupun mainan anak-anak, dapat mengganggu kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup karena sifat plastik yang sulit terurai secara alami. “Plastik terbuat dari minyak bumi melalui proses polimerisasi dimana ikatan kimia pada polimer itu sangat kuat dan sulit untuk diputuskan, membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat mengurai sampah plastik yang ada di alam. Menjadi semakin sulit akibat penambahan berbagai bahan kimia lain seperti plasticizer (pelentur), antioksidan, stabilizer ataupun aditif lain, penggunaan plastik yang tidak benar dan tidak sesuai dengan kegunaannya bisa berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Berbagai jenis bahan kimia tambahan serta monomer tersisa yang tak bereaksi pada plastik bisa menyebabkan berbagai bahaya kesehatan seperti penyakit kanker, gangguan reproduksi, radang paru-paru dan lain sebagainya, 
Majelis Ulama Indonesia mengajak umat Islam untuk memanfaatkan momentum Idul Adha sebagai langkah awal mengurangi penggunaan plastik. MUI juga mengimbau pemerintah mendukung karya inovatif masyarakat dalam mengurangi plastik. MUI menilai mengurangi langkah plastik adalah langkah baik sebagai warga negara dan sebagai hamba Allah SWT dengan tidak merusak alam.
Sebagai warga negara dan sebagai hamba Allah, kita dilarang merusak alam dan lingkungan hidup kita sendiri. Karena itu mari lingkungan hidup kita ini kita jaga dan salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menurut  Sekretaris Jenderal MUI Buya Anwar Abbas Menurutnya, kantong plastik sekali pakai akan merusak lingkungan. Dia pun mengajak pemerintah di berbagai daerah mengeluarkan imbauaun tidak memakai plastik sebagai wadah daging kurban pada saat Idul Adha nanti.





Sebelumnya, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Hasanuddin Abdul Fattah mengimbau aksi pengurangan sampah plastik bisa dimulai sejak pelaksanaan Idul Adha. Melalui Masjid-Masjid yang menggunakan plastik ramah lingkungan atau bahan non plastik, maka masyarakat sekitar Masjid akan ketularan melakukan hal serupa.

Momen Idul Adha ini bisa menjadi cikal-bakal mulainya penggunaan plastik yang ramah lingkungan. Terutama untuk merubah kultur masyarakat yang tidak bisa lepas dari kantong plastik, Saat ini, pemakaian kantong plastik memang masih sangat masif di tengah masyarakat. Untuk itu, bila sudah ada inovasi dalam membuat plastik ramah lingkungan, maka sebaiknya harus dikembangkan di secara nasional dan didukung pemerintah agar segera menjadi budaya ditengah – tengah masyarakat kita, pemakaian plastik di kehidupan sehari-hari merupakan salah satu yang paling membuat kerusakan alam, khususnya tanah. Inovasi seperti ini sangat amat penting karena aturan selama ini aturan plastik berbayar di beberapa tempat belanja tidak menimbulkan perubahan besar.

Masyarakat, harus ikut andil dengan sadar mengamankan masa depan ekologi dunia dan Indonesia dari pencemaran yang tidak bertanggung jawab, mari kita kampanyekan dan agendakan dimasing-masing masjid dan lingkungan masyarakat kita agar ramah lingkungan di momentum idhul adha, maka dapat ditarik kesimpulannya yaitu Sebagai Masyarakat pengguna plastik di kehidupan sehari - harinya dapat dikurangi mulai sekarang dengan 5K ( Kebersihan, Kesehatan, Kenyaman, Kedisiplinan, dan Ketertiban) supaya tidak menimbulkan dampak yang berbahaya lagi bagi Lingkungan, selamat menunaikan ibadah haji dan Idhul Adha 1440 H bagi umat muslim diseluruh dunia. Salam lestari!

Posting Komentar untuk "Darurat Plastik dan Idhul Adha sepanjang Zaman"