Fenomena Simulakeran
Fenomena Simulakeran
Begitulah adanya dimana-dimana, disudut kota manapun itu pasti yang namanya sampah di buang-buang saja. Kasihanilah tetanggamu, lingkunganmu, sayangilah bumimu, hewanmu, dan lain lainnya. Jadilah manusia yang merawat bumi, sehingga kau di rawatnya. Memang watak manusia penjahat salah satunya adalah perusak tak bisa di hindari, hanya kita yang mampu mengontrol diri kita, hatta di ingatkan oleh kolega karibnya tentang hidup bersih dan penuh kehati-hatian, dalam berhidup terutama persoalan sampah serapah. Aku resah dengah lingkungan sekitarku, aku resah dengan sungaiku, aku resah dengan gunung-gunungku, aku resah dengan jalanan lorong-lorong.
Dunia Bak terbolak-balik, antara idealitas dan realitas. Ada banyak kelemahan memang kita sebagai bangsa yang besar, menurutku dari budaya yang slama ini kita rekayasa nampaknya sangat amat jauh dengan tradisi bangsa-bangsa yang maju, rutinitas hingga minda alias mindset kita sejak Dewasa tidak tertata dengan baik, struktur sosial yang hanya mempola Soal materialisme betul menjadi penyakit akut, Orientasi Money Orientasi Hidup Berstrata Sosial betul-betul seolah-olah menjadi tujuan, dan ukuran,duniawilah patokannya, bukan dialam baka nan jauh disana, (Wal tandzur Ma Qoddamat lighod) Lihatlah Jauh disana melintasi batas-batas ukuran duniawi, aku memanglah bukan portofolio hidup baik, tapi aku mau semua normal pada fitrahnya, mari kita sonsong tahun baru ini dengan baik memiliki jiwa yang bersih serta yang terpenting perbarui Terus niat dan buatlah RESOLUSI tahunan, bulanan, hingga harian bahkan jam dan detik,
ditulis oleh
Ahmad Zia Khakim, S.H.
dipagi bolong yang senyap Sabtu, 30 Des 2017
Posting Komentar untuk "Fenomena Simulakeran"