Kala Jodoh Tak Kunjung Tiba
Oleh : Erna Wilhelmania
Jodoh tak kan kemana, itu kata orang. Tetapi untuk beberapa orang yang belum juga dipertemukan dengan pasangan hidupnya terlebih ketika usia tak lagi muda, membuat hati resah. Segala cara sudah dilakukan demi untuk menemukan sang kekasih hati. Tetapi jodoh itu tetap tak kunjung datang. Kenapa sangat lama, kenapa rasanya aku tak memiliki jodoh?
Disaat hati mulai kehilangan semangat, ada sedikit nasehat yang mungkin bisa melegakan keresahan hati dikala menanti. Yang dipertemukan dengan jodohnya diusia muda, belum pasti mereka dijamin bahagia tanpa duka. Yang menikah dikala usia senja pun tak ada jaminan bahwa hidup mereka akan senantiasa bahagia sejahtera selamanya. Begitupun yang cepat dikaruniai seorang buah hati. Tidak ada jaminan bahwa mereka lantas bahagia selalu. Sama, yang melalui penantian sang buah hati hingga belasan tahun pun juga tidak terjamin hidup selalu bahagia.
Lalu, apa yang sebenarnya kita resahkan? Apa yang sebenarnya kita gelisahkan? Omongan orang lain? Pendapat orang disekitar? Ataukah teman teman sebaya bahkan yang lebih muda satu persatu mulai memberikan undangan pernikahan? Jika hidup hanya berdasarkan pendapat orang lain, maka mau berada dalam fase apapun kita tidak akan pernah bisa menikmatinya. Yang menikah duluan, nikmatilah prosesnya. Yang menikah belakangan pun juga nikmatilah proses penantiannya. Sebab hidup bukan soal hasil apa dan seberapa, tetapi lebih kepada bagimana kita bisa menikmati setiap peran yang sedang kita lakukan. Tak ada jaminan bahagia yang langsung diberikan pada manusia oleh Tuhan. Tetapi manusialah yang semestinya menjemput kebahagiaannya. Bahagia itu kita sendiri yang merasakan, bukan orang lain. Menikmati setiap peran yang ada itu lebih baik.
Jodoh tak kan kemana, itu kata orang. Tetapi untuk beberapa orang yang belum juga dipertemukan dengan pasangan hidupnya terlebih ketika usia tak lagi muda, membuat hati resah. Segala cara sudah dilakukan demi untuk menemukan sang kekasih hati. Tetapi jodoh itu tetap tak kunjung datang. Kenapa sangat lama, kenapa rasanya aku tak memiliki jodoh?
Disaat hati mulai kehilangan semangat, ada sedikit nasehat yang mungkin bisa melegakan keresahan hati dikala menanti. Yang dipertemukan dengan jodohnya diusia muda, belum pasti mereka dijamin bahagia tanpa duka. Yang menikah dikala usia senja pun tak ada jaminan bahwa hidup mereka akan senantiasa bahagia sejahtera selamanya. Begitupun yang cepat dikaruniai seorang buah hati. Tidak ada jaminan bahwa mereka lantas bahagia selalu. Sama, yang melalui penantian sang buah hati hingga belasan tahun pun juga tidak terjamin hidup selalu bahagia.
Lalu, apa yang sebenarnya kita resahkan? Apa yang sebenarnya kita gelisahkan? Omongan orang lain? Pendapat orang disekitar? Ataukah teman teman sebaya bahkan yang lebih muda satu persatu mulai memberikan undangan pernikahan? Jika hidup hanya berdasarkan pendapat orang lain, maka mau berada dalam fase apapun kita tidak akan pernah bisa menikmatinya. Yang menikah duluan, nikmatilah prosesnya. Yang menikah belakangan pun juga nikmatilah proses penantiannya. Sebab hidup bukan soal hasil apa dan seberapa, tetapi lebih kepada bagimana kita bisa menikmati setiap peran yang sedang kita lakukan. Tak ada jaminan bahagia yang langsung diberikan pada manusia oleh Tuhan. Tetapi manusialah yang semestinya menjemput kebahagiaannya. Bahagia itu kita sendiri yang merasakan, bukan orang lain. Menikmati setiap peran yang ada itu lebih baik.
Posting Komentar untuk "Kala Jodoh Tak Kunjung Tiba"