"Dangke" icon Kabupaten Enrekang
Dangke yang dibungkus oleh daun pisang |
Oleh : Ilham Kamba
Enrekang merupakan daerah yang kaya akan sumber daya
alam.Dalam bidang pertanian sayur-sayuran yang begitu melimpah dan buah yang
melimpah pula. Pada bidang peternakan Enrekang memiliki makanan khas dari hasil
olahan susu dari ternak warga yaitu olahan dari susu sapi. Dangke, itulah
sebutan untuk makanan khas Kabupaten Enrekang. Dangke yang terbuat dari susu
sapi segar tentunya memiliki kandungan gizi tinggi dan memiliki rasa yang khas
sebab ada penambahan getah papaya pada proses pembuatannya. Mungkin ada yang
bertanya kenapa menggunakan getah papaya ??? Yapp karena getah papaya
mengandung Enzim papain yang
berfungsi sebagai penggumpal dan sebagai pengurai protein susu pada saat proses
perebusan. pembuatan dangke dilakukan dengan merebus campuran antara
susu sapi, garam, dan getah pepaya atau sari buah pepaya muda.Hasil rebusan
disaring untuk memisahkan airnya, kemudian dicetak menggunakan tempurung
kelapa. Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi agar lebih
nikmat dan sesuai selera.
Proses pemerahan susu sapi |
Mungkin ada yang penasaran, kenapa dinamakan Dangke,
nah kita intip sejaranhya, Nama "Dangke" berasal dari bahasa Belanda pada saat opsir
Belanda melakukan patroli di Desa Curio, mereka disuguhi makanan semacam tahu
berwarna putih akan tetapi modelnya lain yakni hasil olahan susu kerbau,
sebagai sajian tamu kehormatan. Para opsir Belanda mencicipi hidangan. Setelah
pamit mereka sampaikan terima kasih atas hidangan yang sangat enak, diucapkan
dalam bahasa Belanda " DENKWELL" yang artinya terima kasih. Tetapi
nenek moyang salah mengerti bahwa apa yang dihidangkan itu namanya "
DANGKE". Demikianlah sehingga susu yang dipadatkan dinamai Dangke hingga
sekarang.
Penampungan susu sapi |
Pada awalnya Dangke terbuat daru susu kerbau tapi dewasa ini dangke sudah terbuat dari susu sapi jenis FH (Fries Holland). Dahulu juga masih menggunakan “Daun Kayu Passe” sebagai penggumpal susu tapi sekarang sudang beralih ke getah papaya.
Dangke yang merupakan hasil olahan susu sangat disenangi karena mempunyai rasa khas susu kerbau/sapi dan merupakan makanan bergizi tinggi, pengolahan sangat sederhana dan memberikan keuntungan yang cukup besar.
Proses Pemasakan susu sapi |
Karena kandungan gizi dan pengolahannya sangat sederhana
serta permintaan pasar yang selalu
meningkat maka banyak petani yang beralih profesi menjadi pengusaha dangke. Tak
jarang juga yang sudah berhasil menjadi pengusaha dangke yang sukses. Kini
dangke sudah mudah di dapatkan di pasar-pasar tradisional.
Pencetakan |
Dangke paling nikmat dihidangkan
bersama beras ketan yang sudah dimasak yang biasa dikenal dengan beras ketan “Pulu
Mandoti” beras ketan ini memiliki rasa yang khas dan memiliki aroma yang sangat
wangi. Hidangan itu tidak lengkap jika tak ada ulekan tomat dan cabe rawit
dengan beberapa tetesan jeruk nipis.
Penyajian |
Dangke menjadi daya tarik bagi para turis mancanegara
sehingga ia mampir untuk mencicipi makanan khas Enrekang ini, belum lagi mereka
disuguhi pemandangan yang eksotik dari rentetan pengunungan yang memanjakan
mata salah satu gunung yang menjadi favorit mereka adalah Gunung Nona.
Yang menjadi tugas pemerintah dan
masyarakat sekarang adalah bagaimana menjadikan Dangke semakin dikenal Dunia
sehingga semakin banyak turis yang datang ke Indonesia, sehingga semakin banyak
pendapatan buat Negara kita. Dan hendaknya menjadikan dangke memiliki
banyak varian rasa agar nantinya penikmat dangke tidak jenuh terhadap rasa
dangke.
Posting Komentar untuk ""Dangke" icon Kabupaten Enrekang"