JALAN JALAN DAN QUOTES, PENYELAMAT SEJARAH KITA
"Jangan sekali kali meninggalkan sejarah" itulah kalimat
singkat yang seringkali kita dengarkan di setiap upacara perayaan hari
kemerdekaan Republik kita disetiap tahun, tapi apakah kalian tau siapakah tokoh
nasional yang pertama kali menggaungkan kalimat tersebut? ya, beliau adalah
mantan presiden kita, sang founding
father NKRI, seorang orator ulung, Bapak Soekarno atau Bung Karno. Semboyan
itu pertama kali dilontarkan pada saat beliau mengisi pidato terakhirnya pada
Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1966. Seakan akan
menjadi sebuah tamparan bagi kita, bagaimana bisa sang pembuat sejarah
mengingatkan kepada generasi penerusnya agar tidak melupakan sejarah?
Sebenarnya media social yang berkembang saat ini juga bisa berperan banyak untuk membangun nasionalisme bangsa kita terutama dalam mengingat dan memahami sejarah nasional. Salah satu media yang mumpuni untuk itu adalah media internet. Anak muda saat ini begitu gandrung dengan quotes atau sepenggal kalimat atau cuplikan dari suatu paragraph yang memiliki spirit membangun motivasi bagi pembacanya. Quotes pun punya genre yang berbeda beda ; cinta, pendidikan, agama, gaya hidup, karakter dan lain sebagainya. Biasanya quotes yang bertebaran di internet berasal dari pidato tokoh , buku bahkan selorohan para pengguna internet itu sendiri. Dan menurut saya itu merupakan salah satu langkah yang efektif untuk kita bisa belajar sejarah dengan senang. Kita sebagai penggiat sejarah dan juga aktif di dunia internet bisa menuliskan dan menyebarakan kalimat kalimat ciamik bergenre apapun yang berasal dari para pahlawan nasional dan juga disertai nama serta waktu dan tempat kejadian ketika kalimat itu diucapkan. itu bisa menjadi hal yang menarik perhatian para pembaca quotes untuk mengetahui lebih lanjut kejadian apa yang melatar belakangi tokoh itu mengucapkan kalimat tersebut hingga akhirnya para pembaca akan mencari informasi baik di internet maupun di buku-buku sehingga akhirnya pembaca bisa mengetahui sedikit demi sedikit sejarah nasional kita dengan senang hati.
Kebanyakan dari kita mempelajari sejarah hanya dilakukan
di bangku sekolah, itupun hanya dengan buku paket atau cerita cerita dari guru
sejarah yang ada di sekolah. Padahal seperti kita tahu sejarah negara kita itu
sangatlah panjang dan tidak cukup hanya dituliskan didalam satu buku saja.
Negara kita ada bahkan sebelum negara ini merdeka, pada masa kerajaan kerajaan
hindu, budda dan Islam yang menyatukan bangsa kita, masa kolonialisme hingga
pada akhirnya kita bisa merdeka dan menjadi negara yang berdaulat hingga saat
ini. Itu semua terjadi karena ada perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan
para pahlawan kita dengan segala pengorbanannya hingga nyawapun dengan ikhlas
mereka pertaruhkan demi kemerdekaan bangsa ini dan itulah sebabnya mengapa bung
Karno mengingatkan kita dengan semboyannya tersebut.
Menjadi ironi bagi kita karena semakin majunya zaman, semakin
jauh juga kita dari sejarah. Sebagian dari kita tahu akan hari kemerdekaan kita
namun kita tidak bisa memaknai bagaimana di tanggal tersebut kita bisa menjadi
bangsa yang merdeka. Kita tahu siapa proklamator bangsa ini tapi kita tidak tau
bagaimana kisah sang proklamator bisa berdiri tegak membacakan naskah agung
pemersatu bangsa tersebut. Kita hanya sekedar tahu dan tidak ada kemauan untuk
mengetahuinya secara holistik. Ini bisa terjadi salah satunya karena bangsa
kita adalah bangsa yang malas untuk membaca buku. Alasanya macam macam : buku
sejarah itu berat, tidak tertarik karena berbicara masa lalu hingga ada alasan
konyol “duh, malas bahas masa lalu,
nanti bisa baper (bawa perasaan)”.
Namun dengan alasan alasan diatas sebenarnya ada ruang
optimis bagi kita sebagai generasi muda untuk bisa belajar dan memahami sejarah
nasional kita. Banyak cara yang efektif untuk bisa membangun kesadaran bagi
generasi muda kita agar bisa memahami sejarah nasional. Dimulai dari pembenahan
metode pembelajaran yang harus bisa direncanakan bagi generasi calon pendidik
anak bangsa. Metode yang sekarang digunakan oleh para guru adalah dalam
menyampaikan mata pelajaran sejarah sesuai dengan apa yang ada di buku.
Seharusnya selain memberikan ceramah mengenai materi yang ada dibuku, guru juga
bisa memeberikan kesimpulan dari sejarah yang dijelaskan dengan menyampaikan
nilai nilai positif yang terkandung dalam cerita tersebut dan menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh pahlawan
zaman dulu tapi dapat diimpelentasikan juga dimasa kini , misalnya : semangat gotong royong yang dilakukan para
pahlawan dalam mempertahankan wilayah NKRI yang kemudian bisa diimplementasikan
dengan semangat gotong royong siswa siswa dalam membersihkan kelas. Ini tidak
harus diartikan sama, namun termin analogi dari semangat gotong royong itulah
yang bisa ditanamkan kepada generasi kita.
Sebenarnya media social yang berkembang saat ini juga bisa berperan banyak untuk membangun nasionalisme bangsa kita terutama dalam mengingat dan memahami sejarah nasional. Salah satu media yang mumpuni untuk itu adalah media internet. Anak muda saat ini begitu gandrung dengan quotes atau sepenggal kalimat atau cuplikan dari suatu paragraph yang memiliki spirit membangun motivasi bagi pembacanya. Quotes pun punya genre yang berbeda beda ; cinta, pendidikan, agama, gaya hidup, karakter dan lain sebagainya. Biasanya quotes yang bertebaran di internet berasal dari pidato tokoh , buku bahkan selorohan para pengguna internet itu sendiri. Dan menurut saya itu merupakan salah satu langkah yang efektif untuk kita bisa belajar sejarah dengan senang. Kita sebagai penggiat sejarah dan juga aktif di dunia internet bisa menuliskan dan menyebarakan kalimat kalimat ciamik bergenre apapun yang berasal dari para pahlawan nasional dan juga disertai nama serta waktu dan tempat kejadian ketika kalimat itu diucapkan. itu bisa menjadi hal yang menarik perhatian para pembaca quotes untuk mengetahui lebih lanjut kejadian apa yang melatar belakangi tokoh itu mengucapkan kalimat tersebut hingga akhirnya para pembaca akan mencari informasi baik di internet maupun di buku-buku sehingga akhirnya pembaca bisa mengetahui sedikit demi sedikit sejarah nasional kita dengan senang hati.
Selain melalui quotes, media internet juga bisa jadi
ajang untuk mengkampanyekan tempat
tempat bersejarah yang ada di Indonesia seperti museum, monumen, tugu , candi
serta peninggalan peninggalan sejarah lainnya. Para generasi muda seharusnya di
waktu senggangnya bisa mengunjungi tempat tempat tersebut baik dengan keluarga
maupun teman temannya. Di tempat tersebut kita tidak hanya sekedar jalan-jalan
atau berfoto-foto namun kita juga harus bisa memahami sejarah mengapa tempat
tersebut ada dan bagaimana proses terbangunnya. Setelah mengetahui, kemudian
informasi tersebut disebarkan misalnya melalui media internet. Dalam proses
penyebarannyapun sebisa mungkin dibuat menarik sehingga banyak masyarakat yang
juga tertarik untuk mengunjungi dan belajar sejarah melalui bangunan-bangunan
bersejarah yang ada di Indonesia.
Namun perlu disadari, sebenarnya hal terpenting dari
pembelajaran sejarah adalah kita tidak hanya ditunutut untuk sekedar mengetahui
sejarah nasional saja. Kita juga seharusnya bisa mengimplementasikan niali
nilai luhur yang terkandung yang ada didalam sejarah nasional kita dalam
kehidupan kita sehari hari kita agar nantinya bangsa kita menjadi bangsa yang
tidak melupakan sejarah nasionalnya.
NAMA : DANIA
KAMPUS S1 : UNIVERSITAS
SEBELAS MARET, FAKULTAS HUKUM
KAMPUS S2 : UNIVERSITAS GAJAH MADA, FAKULTAS HUKUM
KAMPUS S2 : UNIVERSITAS GAJAH MADA, FAKULTAS HUKUM
ALAMAT : PURWOKERTO,
JAWA TENGAH
FACEBOOK : DANIA
SYAFA’AT
TWITTER : @daniadagyl
Posting Komentar untuk "JALAN JALAN DAN QUOTES, PENYELAMAT SEJARAH KITA"